Friday, July 31, 2009

Tentang Pemilu 2009

Tanggal 8 Juli esok (atau kemaren saat zine ini keluar. hehe.) kita akan melaksanakan pemilihan presiden (bagi yang belum cukup umur mungkin tidak. hahah..). Hanya ada 3 calon presiden dan calon wakil presiden disini. Mereka dari partai yang berbeda-beda. Yah sesuai dengan Indonesia, berbeda-beda tapi tetap satu jua. haha. .
sepertinya setiap pemilu terlihat mewah dan sangat berlebihan. makanya tidak heran kalau setiap ada pemilu selalu menghabiskan uang banyak. mulai dari persiapan pemilu, pembuatan kotak suara, pencetakan surat suara, kampanye para calon dan lain-lain. tidak sadar kalau uang-uang tersebut kalau dikumpulkan bisa dibuat membayar hutang negara kita. belum lagi ditambah dengan uang-uang yang dipake kampanye para calon-calon presiden dan wakilnya. belum lagi kalau ditambah uang kampanye setiap caleg dari 44 partai politik di 33 provinsi di beribu-ribu kota Indonesia. belum lagi ditambah dengan uang dari debat capres-caawapres yang dilakukan stasiun tv swasta yang saya rasa bukan sebuah debat itu, tetapi tanya jawab. masih belum jadi pemimpin negeri ini saja sudah menghabiskan uang berlembar-lembar dengan sia-sia hanya untuk kepentingan gengsi dirinya sendiri, tanpa memikirkan orang lain yang ada di negara ini. kita dapat melihat di berita-berita tentang saling mengejek antar capres cawapres saat debat, ada juga kampanye yang mengejek salah satu ras. hahaha, persaingan yang sangat aneh. kaya anak kecil aja. lebih enak jika mereka saling mendukung dan saling membantu untuk negara ini.
kampanye para capres cawapres terlihat hanya berupa kalimat demi kalimat saja. kenapa tidak dengan action nyata supaya penduduk bisa lebih percaya dengan pemimpin. mungkin bukan sebuah isu lagi disini jika para calon-calon pemimpin yang telah terpilih pasti lupa akan janji-janjinya saat kampanye dulu. dimana ketika kampanye dulu terlihat menggembor-gemborkan janji-janji dengan semangat meluap-luap, tetapi saat sudah menjadi petinggi negeri lupa akan semuanya dan lebih mementingkan kepentingan dirinya. iklan-iklan di televisi terlihat mewah dan istimewa dan hanya beberapa kalimat yang mendoktrin penduduk agar memilih dia. belum lagi jika datang ke kota-kota. pasti akan istimewa dengan pengawalan bodyguard berbadan besar dan polisi-polisi membukakan jalan. mengingatkan saya saat siang hari di perjalanan menuju Sidoarjo dimana saat itu di Singosari sangat macet dan banyak polisi di pinggir jalan. dari jauh pun terdengar sirine polisi yang ternyata capres no.3 datang kampanye di Singosari dengan pengawalan yang ketat dan mobil yang mewah dan membuat kota sangat macet dan ramai. istimewa sekali dibanding orang lain dijalanan saat siang hari yang lagi panas-panasnya, macet lagi. coba kalau capres itu naek sepeda motor seperti saya dan merasakan panas matahari langsung, pasti mengerti yang dirasakan orang lain saat itu.
persiapan pemilu yang terlihat istimewa mulai dari hal yang kecil sampai yang besar. seperti persiapan tps-tps di rt atau rw anda. taplak meja harus baru, kotak suara diangkut dengan mobil khusus, spidol untuk mencontreng harus khusus dan baru. hey sebegitu istimewa kah sebuah benda mati yang tidak bisa meningkatkan kesejahteraan penduduk.
sebelum pilpres dilakukan, terdapat berita baru lagi. seputar daftar pemilih tetap yang masih banyak yang salah. ada anak kecil yang menjadi pemilih, ada bule yangjadi pemilih, ada orang yang sudah meninggal menjadi pemilih juga. aneh sekali? para capres cawapres pun saling menyalahkan komisi pemilihan umum tentang masalah ini. dan akhirnya para pemilih bisa menggunakan ktp nya saat pilpres dilakukan. hey kenapa tidak dari dulu saja menggunakan ktp. bukankah itu lebih simpel dan lebih hemat daripada harus mencetak lagi kartu pemilih baru.
selain itu, partai-partai di Indonesia masih belum bisa dewasa dan berpikir positif. terlihat saat pemilu-pemilu sebelumnya ketika salah satu calon legislatif dari sebuah partai tidak terpilih di DPR, para pendukung partai tersebut pasti protes dan tidak terima akan keputusan dan meminta pemilihan ulang. hey berapa lembar uang lagi yang harus dikeluarkan untuk mengadakan pemilihan ulang putaran kedua lagi?? memangnya dengan ikut partai tersebut hidup kita akan meningkat??
mari kita rubah cara pemikiran kita. saya disini tidak mengajak kita untuk golput, tetapi coba untuk memikirkan dengan matang apa yang menjadi pilihan kita karena pilihan kita mungkin bisa merubah kehidupan di negeri ini.

-vino-

No comments:

Post a Comment